Guna menghadapi tantangan dunia pendidikan, Universitas Insan Budi Utomo atau IKIP Budi Utomo (UIBU) Malang menggelar Training of Trainer (ToT) Program Asesor Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Tipe A. Universitas IBU menggelar acara di Hotel Aria Gajayana Kota Malang, Rabu (20/09/2023).
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Universitas IBU Dr Nurcholis Sunuyeko MSi. Ada pula TIM RPL Kemdikbudristek yakni Dr Ludfi Djajanto MBA selaku pemateri.
Nurcholis Sunuyeko menyampaikan, ini merupakan kali kesekian, Universitas IBU kembali dipercaya Kemendikbudristek untuk turut andil dalam pengelolaan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk semua program studi S-1.
Kepercayaan ini juga didukung dengan diberikannya bantuan pemerintah (banpem) RPL yang ditujukan demi suksesnya program kementerian.
“Bagi Universitas IBU, semangat RPL ini sejalan dengan nilai yang kami anut bersama yaitu Kebudiutamaan yang salah satunya adalah nilai Kemanfaatan dan Kepedulian,” ujarnya.
Dia melanjutkan, sejatinya, ilmu dan pengetahuan seseorang tidak terbatas hanya pada jalur formal saja, apalagi di tengah arus teknologi dan informasi yang begitu cepat dan terbuka.
“Artificial Intellegence (AI), seperti Chat GPT dan sebagaimana semakin menjadi tren yang mau tidak mau harus kita akui. Universitas IBU, bahkan sejak masih berstatus IKIP Budi Utomo, sudah bersuara bahkan kepada pemerintah untuk melihat fakta dan kenyataan. Alhamdulillah, beberapa tahun terakhir ini, pemerintah menyusun program RPL sebagai bentuk pengakuan atas capaian seseorang,” sambungnya.
Universitas IBU adalah salah satu dari 57 perguruan tinggi di Indonesia yang lolos dalam penyelenggaraan ini selama 2 tahun berturut-turut.
RPL sendiri merupakan pengakuan atas capaian kompetensi seseorang yang ditempuh baik melalui jalur formal, nonformal, dan informal yang terkonversi ke dalam SKS, sehingga dapat memotong masa tempuh masa studi.
Untuk itu, Universitas IBU berkomitmen untuk menjadikan program bermanfaat bagi khayalak. Pihaknya akan terus menjalankan tugas-tugas pendidikan tinggi, baik itu dengan atau tanpa bantuan pemerintah (banpem).
“Tanpa Banpem pun, Universitas IBU akan senantiasa menjalankan amanat undang-undang ini dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.
Dia berharap agar ToT ini dapat terselenggara dengan baik sehingga para pesertanya mampu mengambil ilmu dan wawasan untuk kemudian diaplikasikan.
“Semoga dengan adanya ToT ini, para asesor semakin terampil dalam mengakui capaian seseorang, siapa pun itu dan mengonversinya ke dalam kurikulum kita,” imbuh Nurcholis.
Sementara itu, Pengelola RPL Universitas IBU Dr Nopem Kusumaningtyas MPd menambahkan, banpem ini adalah kali kedua didapatkan. Pertama, pada 2022 saat masih berstatus sebagai IKIP Budi Uomo dan tahun ini ketika sudah berubah menjadi Universitas IBU.
“Sampai saat ini, telah tercatat 200 mahasiswa yang telah mendaftar melalui jalur RPL ini. Bahkan, paling cepat ada yang sudah menempuh 1 tahun dan telah diwisuda pada Agustus lalu. Maka, sebagaimana arahan rektor kami, kami bersama pengelola RPL di Universitas IBU pada semua program studi akan senantiasa berdedikasi demi suksesnya program pemerintah ini,” tutupnya.